Produksi Padi Gampong Ujung Tanah sangat Unggul

Pada tahun 1920 di sebuah daerah tinggallah bebarapa orang masyarakat, yaitu di sebuah tempat yang letaknya paling ujung daratan yang berbatas langsung dengan Lautan Hindia Belanda dan Sungai Krueng Baru, yang pada waktu itu kedudukan tempat tersebut di bawah territorial wilayah Gampong Kuta Paya, di ujung tersebut dulunya banyak singgah sampan-sampan nelayan dan disini pula terjadi pertempuran masyarakat pribumi Aceh dengan Pasukan Belanda, sehingga dalam pertempuran tersebut tewas lah seorang Panglima yang bernama Daod yang lebih dikenal dengan nama Pang Daod yang sekarang sudah di abadikan sebagai nama salah satu jalan dan dusun Ujung Tanah.

Karena tempatnya terletak paling Ujung Daratan, maka menurut cerita orang – orang tua daerah tersebut diberilah nama Ujung Tanah yang seterusnya menjadi sebuah pemukiman penduduk yang banyak berdomisili di situ baik untuk menggarap lahan pertanian maupun untuk menjalani hidup sebagai Nelayan, Lama kelamaan Daerah Ujung Tanah tersebut memisahkan diri dari kawasan Kuta Paya dan menjadi sebuah Gampong yang diberi nama Gampong Ujung Tanah.